Salah satu ciri lingkungan sehat adalah tersedianya ruang terbuka hijau di sekitar hunian keluarga. Hal ini memang tidak terbilang mudah karena membentuk sebuah ruang terbuka hijau, tentu memerlukan area lahan yang cukup. Saat ini ruang terbuka hijau telah menjadi kebutuhan masyarakat perkotaan terutama dengan gaya hidup yang sangat dinamis di tengah minimnya lahan dan juga beberapa aspek pendukungnya. Atas hal itu, sejumlah pengembang properti kini mengupayakan hadirnya ruang terbuka hijau pada kawasan hunian yang dibangun.

Ruang terbuka hijau sendiri juga tak lepas dari upaya perawatan dan maintenance nya yang membutuhkan perhatian ekstra agar tetap tampak rapi dan tertata dengan baik, hal ini menjadi fungsi lain estetika pada sebuah ruang terbuka hijau. Fungsi lainnya dari pengoptimalan sebuah ruang terbuka hijau tentu saja, sebagai hal yang bermanfaat untuk kesehatan. Terutama ruang terbuka hijau pada sebuah perumahan, pasti bertujuan untuk menghadirkan manfaat kesehatan bagi para penghuni perumahan tersebut.

Fungsi selayaknya sebuah ‘paru-paru’ pada perumahan, tidak lain adalah fungsi ekologi di mana ruang terbuka hijau dengan tumbuhan dan tanaman hijau mampu melakukan penyerapan kadar karbondioksida (CO2) lebih optimal. Dalam proses penyerapan karbon dioksida tersebut (CO2) tersebut, ruang terbuka hijau mampu menambah oksigen, dan memberikan keteduhan dengan proses menurunkan suhu, menghasilkan kesejukan yang berasal dari tanaman, dan yang paling penting bermanfaat sebagai area resapan air untuk menghindari banjir, hingga meredam kebisingan agar lingkungan tercipta lebih tenang.