KPR Rumah

Membeli hunian strategis bukanlah satu perkara mudah, bisa dikatakan ini adalah suatu hal yang berat untuk generasi milenial. Mengingat biaya yang diperlukan untuk memiliki sebuah rumah tidak murah, bahkan banyak hal yang harus Anda pertimbangkan secara matang. Jangan sampai hal tersebut justru menjadi mimpi buruk bagi Anda, karena kurangnya pertimbangan saat memutuskan untuk membeli sebuah

KPR adalah salah satu cara memiliki rumah yang cukup populer saat ini, khususnya di kalangan milenial. Dengan semakin banyaknya Bank penyedia KPR, syarat dan ketentuan KPR menjadi semakin longgar dari waktu ke waktu. Meskipun tentu saja, syarat dan ketentuan KPR, termasuk suku bunga yang ditawarkan setiap Bank akan sangat variatif. Meskipun begitu, ada beberapa kesamaan

Dalam dunia properti sudah tidak asing dengan adanya berbagai macam sertifikat, mulai dari Sertifikat Hak Milik (SHM), Hak Guna Bangunan (HGB), dan lain sebagainya. Masing-masing sertifikat tersebut mempunyai fungsi yang berbeda. Simak terus ulasan berikut ini supaya Anda mengetahui perbedaan dari SHM dan HGB. Apa Itu SHM dan HGB? Agar Anda tidak salah dalam membedakan

Ciri-ciri hunian strategis memang wajib untuk diketahui sebelum memutuskan untuk membelinya. Terlebih, hunian bukan hanya sebagai untuk tempat tinggal saja melainkan juga digunakan untuk investasi. Sebab nilai investasi hunian ini memiliki prospek masa depan yang cerah terutama dilihat dari sisi lokasinya yang strategis. Maka dari itu, perlu diketahui apa saja indikator yang menjadikan pertimbangan umum

KPR (disebut juga Kredit Pemilikan Rumah) adalah produk pembiayaan atau pinjaman yang diberikan kepada pembeli rumah dengan skema pembiayaan sampai dengan persentase tertentu dari harga rumah atau properti. Hingga saat ini KPR di Indonesia masih disediakan oleh perbankan, meskipun sudah ada beberapa perusahaan pembiayaan (leasing) yang juga menyalurkan pembiayaan dari lembaga sekunder pembiayaan perumahan. Dengan KPR, masyarakat